Jam sudah menunjukan pukul 12.30, pantas perut sudah terasa
lapar. Kami sedang berada di daereah condet. Cari-cari makanan kebanyakan
makanan arab. Ya condet memang banyak makanan arab karena penduduknya juga
banyak berasal dari keturunan arab.
Mau coba makanan arab, eh nggak tau kenapa akirnya malah
masuk ke ABL singkatan dari Ayam Bakar Lala. Dapur tempat meracik makanannya
berada di depan. Harum masakan inilah yang mengundang kami untuk masuk ke rumah
makan tersebut.
Ayam lebih universal ketimbang kambing. Dan menu utamanya
adalah ayam bakar. Ada berbagai macam ayam bakar. Ada ayam bakar biasa, ayam
bakar madu, ayam bakar pedas, dan ayam goreng kremes Saya memilih ayam bakar biasa dan teman memilih ayam bakar madu.
Selain ayam bakar ada menu seafood juga dan tumis-tumisan. Maka kami memilih kangkung
bawah putih dan udang mayonise.
Sambil menunggu makanan dihidangkan, saya melihat sisi
dinding rumah makan. Di salah satu dindingnya terpajang guntingan tabloid yang diberi figura.
Rupanya ayam bakar ini pernah masuk ke dalam tabloid kuliner. Baiklah kita
lihat nanti bagaimana rasa makanan disini.
Saat ayam bakar datang. Saya melihat ayam bakar yang
berwarna kuning/coklat tua tidak seperti kebanyakan ayam bakar yang berwarna
coklat karena kecap. Kemungkinan di bakarnya tidak menggunakan banyak kecap,
dan ada bumbu-bumbu lainnya untuk membuat ayam ini enak, selain dari kecap.
Enak, memang terasa bumbu-bumbunya, sampai ke bagian
dalamnya. Empuk meski tidak empuk sekali. Lumayanlah ayam bakarnya. Udang
mayonise biasa saja standar seperti udang mayonise di tempat lain. Karena saya
pesan cah kangkung bawang putih, maka ada banyak potongan kecil bawang putih.
Karena saya juga suka bawang putih, maka bawang putih ikut saya makan bersama
cah kangkungnya.
Saya melihat-lihat dinding rumah makan ini lagi. Di bagian
di dinding lainnya tertulis free wifi
dan free sayur asam. Akhirnya saya memangil pelayan untuk menanyakan apakah
saya mendapatkan free sayur asam. Pelayannya bilang iya. Wow lumayan juga.
Datanglah 2 mangkok kecil sayur asam, tapi ternyata rasanya mengecewakan, hambar , tidak berasa asam, bahkan asin. Kami tertawa, pantas diberikan free. Sayur asam tidak kami makan. Kalaupun memang gratis dengan rasa seperti itu orang juga tidak akan makan karena rasanya tidak karuan
Datanglah 2 mangkok kecil sayur asam, tapi ternyata rasanya mengecewakan, hambar , tidak berasa asam, bahkan asin. Kami tertawa, pantas diberikan free. Sayur asam tidak kami makan. Kalaupun memang gratis dengan rasa seperti itu orang juga tidak akan makan karena rasanya tidak karuan
Berdua saya habis sekitar 100 ribu untuk makanan tersebut
diatas.
No comments :
Post a Comment